E-LEARNING
Sistem pembelajaran e-learning juga akan dapat membuka
wawasan mahasiswa mengenai perkembangan teknologi. Melalui sistem ini juga mahasiswa tidak
hanya menjadi objek bagi perkembangan ilmu pengetahuan namun mahasiswa menjadi
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Sistem pembelajaran e-learning juga
merupakan sistem pembelajaran yang stategis karena interaksi belajar mengajar
tidak hanya terbatas diruang kelas dan tata muka. Pembelajaran dengan
menggunakan media e-learning telah banyak berkembang di perguruan tinggi
terutama di luar negeri, seddangkan di indonesia juga banyak di pakai. Media
ini menggunakan sistem pembelajaran dengan menggunakan media elektonik seperti,
LAN,WAN atau internet.
A.
Definisi E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari
sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak orang mengatakan
E-Learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar.
Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai
berikut:
Ø E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media
internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).
Ø E-Learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media
internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001)
Ø E-learning adalah semua yang mencakup
pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran,
termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3
players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia,
multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif,
e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi,
permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems,
dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University,
Wikipedia).
Ø E-learning terdiri dari dua bagian yaitu e- yang
merupakan singkatan dari elektronika dan learning yang berarti pembelajaran.
Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika, khususnya perangkat komputer. (Maryati
S.Pd.,)
Ø E-Learning adalah proses pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan
mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran
lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin.( Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko (BPMA).
Ø E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk
pengelolaan dan pendistribusian materi pendidikan dan latihan melalui berbagai
media elektronik, seperti Internet, LAN, WAN, broadband, wireless, dan
sebagainya. (Novira Putri Ayuningtyas).
Ø E-learning tidak hanya merupakan materi training
yang di-online-kan tetapi meliputi proses distribusi informasi, komunikasi,
edukasi, pelatihan, dan manajemen pengetahuan.
Ø E-learning merupakan sistem berbasis web
(internet) yang memungkinkan informasi dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa
saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja.
Ø E-learning memberikan perangkat baru untuk
memberikan nilai tambah pada berbagai model pendidikan tradisional di kelas,
buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan berbasis komputer lainnya.
Ø E-learning merupakan suatu proses belajar
mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi (dalam hal ini internet) sebagai
sarana efektif dan memperluas pengetahuan sesuai dengan perkembangan ilmu
secara real-time. E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas tetapi
meningkatkan dan mengambil manfaat dari materi-materi dan teknologi pengiriman
baru untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning, para siswa
akan lebih diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi
berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang
siswa punya akses ke berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu,
e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap
materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.
Ø Matthew
Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg, 2006 )
mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi
diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan
dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning
efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi.Jarak dieliminasi
karena isi dari e-learning
didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki
peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses jaringan
atau Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan
bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
Ø Menurut Allan J. Henderson, E-learning
adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau
biasanya Internet (The e-learning
Question and Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa
e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat
mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di
kelas.
Ø E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang
berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer.
Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan
dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet, inilah makanya system e-learning dengan
menggunakan internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian
e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-informasi
perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun
tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan
secara online dan real time. System e-learning ini tidak memiliki batasan
akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu.(Nugraha,2007).
Ø William
Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web
(yang bisa diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran jarak jauh. E-learning
memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri
kelas.Pembelajaran dengan menggunakan
media elektronik. E-learning, seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan
dengan menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide
web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi
dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan semua unit
komputer dalam sebuah perusahaan).Pembelajaran
formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa mencakup
pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal
maupun informal.Pembelajaran yang di
tunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Jadi, dapat
disimpulkan e-Learning adalah
suatu sistem belajar-mengajar yang menggunakan sarana elektronik sebagai media
pendukungnya.
E-learning merupakan bentuk
pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informasi, misalnya internet, video/audiobroadcasting,
video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan
e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Loftus (2001)
dalam Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan
dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik
memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik
untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak
ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan
kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan
maupun pernyataannya.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini,
penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar
ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih
maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama teknologi
informasi. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya
pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat.
* Lebih Murah.
Dikatakan lebih murah karena, metode
pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar
mengajar menghadiri suatu ruang tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
sebagai ruang pertemuan dan ruang tempat proses belajar mengajar terjadi.
Selain itu, dengan metode e-Learning, tidak diperlukan keberadaan ataupun
penyediaan seorang tutor.
* Lebih Baek.
Dikatakan lebih baik karena, metode
pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian
dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya.
Artinya, kecepatan belajar ditentukan oleh diri sendiri bukan oleh kemampuan
yang diseragamkan dalam kelas. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang
memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin
dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan
informasi yang menarik.
*Lebih Cepat.
Dikatakan lebih cepat karena, metode
pembelajaran secara e-Learning memberi kebebasan kepada pesertanya untuk tidak
menghadiri ruang kelas apabila mereka ingin mendapatkan jawaban atas
permasalahan mengenai suatu bidang yang saat ini digelutinya atau dipelajarinya,
asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi
(misalnya komputer), dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang
dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh
melebihi dari apa yang ia cari. Ini sangat berbeda sekali dengan metode
pembelajaran konvensional, dimana apabila ada suatu masalah yang memerlukan
jawaban, biasanya solusi dari masalah tersebut dijabarkan hanya di ruang kelas
saja, umumnya dilakukan oleh staf pengajar.
perancangan e-learning harus berlandaskan
kepada konsep pembelajaran, sedangkan teknologinya sendiri merupakan
supporting-agent yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian materi. Faktor
apa yang harus diperhatikan dalam desain pembelajaran melalui e-learning? Peranan e-learning dalam meningkatkan
efektifitas belajar tidak dapat dilepaskan dari konteks pengertian belajar yang
efektif (baik menggunakan awalan “e” ataupun tidak). Belajar bukan hanya
sekedar transfer informasi dari sumber belajar kepada pembelajar, tetapi harus
menghasilkan perubahan yang terjadi akibat dari pengalaman (Gage, 1984).
B. FITUR E-LEARNING
E-learning memiliki
fiture sebagai berikut:
·
Konten
yang relevan dengan tujuan belajar.
·
Menggunakan
metode instruksional seperti : contoh dan praktek untuk membantu belajar.
·
Menggunakan
elemen media seperti : kalimat dan gambar untuk menstribusikan konten dan
metode belajar.
·
Pembelajaran
dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu.
·
Membangun
wawasan dan tekhnik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
C. FUNGSI DAN PENYELENGGARAAN E-LEARNING
Fungsi Pembelajaran Elektronik
(e-learning) Menurut Siahaan (2004),
setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan
pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) :
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila
peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan
bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun
sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki
tambahan pengetahuan atau wawasan
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi
pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen
berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi
pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila
kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi
pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan
untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap
materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program
remedial, apabila peserta didik yang
mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan
kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara
khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah
memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3. Substitusi (pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila
e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan
menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model
yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional),
(2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
(3) sepenuhnya melalui internet. Pembelajaran elektronik (e-learning) telah
dimulai pada tahun 1970-an.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan
e-learning, antara lain :
a.
harga
perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan
sebagai barang mewah).
b.
Peningkatan
kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan data semakin besar
c.
Memperluas
akses atau jaringan komunikasi
d.
Memperpendek
jarah dan mempermudah komunikasi
e.
Mempermudah
pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.
D. Peran e-learning dalam pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi belajar anak dengan
memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran
elektronik). E-learning adalah
pembelajaran yang relatif baru di Indonesia, oleh karena itu belum begitu banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat, selain memang membutuhkan
infrastruktur yang relatif masih mahal.
·
Kelebihan
E-Learning
Pembelajaran dengan menggunakan e-learning
mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran secara
konvensional. Dengan munculnya e-learning, memberikan warna baru dalam proses
pembelajaran fisika di kelas. Pengajar dalam hal ini guru Sains (Fisika) banyak
menjumpai kesulitan jika di laboratoriumnya tidak tersedia alat-alat untuk
praktikum. Mereka berangggapan jika tidak ada alat yang tersedia maka praktikum
lebih baik tidak dilaksanakan. Tetapi jika guru menggunakan bantuan e-learning,
dalam internet sudah banyak tersedia animasi interaktif yang menyediakan
fasilitas alat-alat praktikum yang dapat digunakan. Guru bisa langsung online
ke web yang dituju terus men-download program yang diinginkan. Alat-alat
praktikum yang dirasa mahal untuk dibeli ternyata bisa diganti dengan animasi
komputer yang canggih dan sederhana. Program yang sering digunakan antara lain:
Macromedia Flash, Java Applet, dan lain sebagainya. Selain men-download dari
internet, kita juga dapat menggunakan CD pembelajaran yang sudah banyak
beredar.
Kelebihan yang paling menonjol dari
pembelajaran menggunakan komputer dalam hal ini e-learning adalah kemampuan
siswa untuk dapat belajar mandiri. Karena sifat komputer yang lebih
personal/individu, dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dengan atau tanpa
bimbingan langsung dari gurunya. Guru dalam hal ini pembelajaran dengan
e-learning, dapat melaksanakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung.
Dengan kata lain, dengan atau tanpa gurupun pembelajaran secara mandiri tetap
bisa berlangsung. Sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa ahli di bawah ini.
Darsono (2001) menyatakan bahwa prinsip
memahami sendiri (belajar mandiri) sangat penting dalam belajar dan erat
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri
(tidak minta tolong orang lain) akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat
dalam pemahaman yang lebih mendalam. Prinsip ini telah dibuktikan oleh John
Dewey dengan “lerning by doing” nya. Lebih lanjut prinsip memahami sendiri ini
diartikan bahwa hendaknya siswa tidak hanya tahu secara teoritis, tetapi juga
secara praktis. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning dapat menumbuhkan
sikap belajar mandiri.
·
Kelemahan
E-Learning
Ada beberapa kelemahan dalam e-learning yang
sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan,
plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Kuldep Nagi dari Amerika, memberikan ide
untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online dan membatasi kadaluwarsa
soal-soal ujian.
Selain itu, pengajar (guru) juga harus memberikan
interaksi yang responsif dan berkelanjutan untuk mengenal siswa lebih jauh dan
dapat melihat minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu kasus yang
berbeda, serta memintanya untuk menjelaskan logika yang menjadi analisa
tersebut.
Emil Marais dan Basie von Solms dari Afrika
Selatan menambahkan perlunya penyediaan alat bantu untuk membatasi akses ilegal
ke dalam proses pembelajaran, baik dengan menggunakan password ataupun akses
dari nomor IP (Internet Protocol) tertentu untuk mengurangi kecurangan dalam
praktik e-learning.
Kelemahan yang paling mendasar dari
e-learning adalah kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Sesuai data
dari Microsoft Corporation, pada tahun 2006 Indonesia menduduki peringkat ke
dua terbesar dalam pembajakan di dunia maya (internet) pada khususnya dan
penggunaan software di PC (Personal Computer) pada umumnya. Hal tersebut
membuktikan bahwa internet dalam hal ini e-learning masih banyak sekali
kekurangannya. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus
membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh. Padahal tidak
semua instansi memiliki jaringan internet. Program-program dalam e-learning
juga membutuhkan Personal Computer (PC) dengan spesifikasi yang cukup canggih
agar program bisa berjalan dengan baik. Walaupun programer sudah menyediakan
fasilitas password atau pengaman tetapi tangan-tangan jahil masih banyak yang
merusaknya atau membajaknya. Walaupun demikian, e-learning sebagai suatu
inovasi dalam proses pembelajaran sudah memberikan warna baru cara belajar
jarak jauh yang mandiri.
a.
Teknologi Pendukung E-Learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan
bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL)
yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted
learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Teknologi pembelajaran terus
berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based
web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video
Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya
adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail,
tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran
sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang
dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga
sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan
agar komunikasi antara murid dan dosen bisa terjadi dengan keunggulan teknologi
e-learning ini.
E. Contoh software yang menggunakan e-learning
Teamviewer adalah software yang bisa
digunakan secara gratis untuk penggunaan personal/non-comercial-use. Teamviewer
dapat digunakan untuk mengakses PC secara jarak jauh selama ada jaringan yang
menghubungkannya misalnya Internet. Ada 3 jenis Teamviewer yang tersedia yaitu
versi Installer, versi portable dan versi web base.
Fungsi Teamviewer memiliki 4 fungsi
utama yaitu : Remote Support (artinya anda dapat mengakses PC lain secara
remote (anda sebagai pengendali) dan dapat melihat layar PC yang sedang anda
remote), Presentation(Ini kebalikan dari remote support, artinya setelah
terjadi hubungan antar 2 komputer maka komputer yang melakukan koneksi (awal)
akan menampilkan layar monitornya di PC lain yang di akses), File Transfer, dan
VPN.
teamViwer merupakan software
pengendali jarak jauh yang menurut saya sangat handal. Selain free (gratis) ada
beberapa keunggulan yang dimiliki TeamViewer dibandingkan dengan software
remote kebanyakan, seperti :
- Akses ke komputer lain tanpa pengawasan dimana komputer yang diakses telah diinstal TeamViewer dan terkoneksi ke Internet.
- System keamanan yang dimiliki seluruhnya dilengkapi dengan mode enkripsi AES (Advanced Encryption Standart) 256 bit.
- Berbeda dengan software remote yang lain yang terkendala pemblokiran oleh firewall, TeamViewer justru bekerja secara efisien di balik Firewall.
- Transfer file yang lebih mudah dan cepat.
- TeamViewer mampu menyesuaikan dengan kecepatan koneksi anda sehingga mampu bekerja secara penuh walaupun dengan koneksi yang lambat.
Dari beberapa keunggulan di atas
dapat anda simpulkan sendiri bagaimana cara kerja dari TeamViewer itu sendiri
demi kepuasan anda. Kebetulan saya juga memanfaatkan TeamViewer versi 6 yang
dapat anda download langsung di www.teamviewer.com. Melalui
artikel ini saya juga akan menuntun anda cara mudah untuk instalasi dan setting
TeamViewer versi 6.
Setelah anda mendownload, double
klik pada teamviewersetup.exe dan selanjutnya akan tampil layar seperti
dibawah ini:
Centang pada opsi personal/non-commercial
use karena untuk kali ini hanya digunakan secara sederhana menggunakan 2
komputer yang berbeda.
Pada opsi ini ada dua pilihan yaitu:
- Normal installation yaitu instalasi dilakukan sebagaimana pada umumnya.
- Start automatically with windows, pada opsi ini anda akan memilih TeamViewer bisa startup bersama windows namun anda diharuskan mengisi password tetap untuk koneksi anda sehingga anda cukup menggunakan 1 password untuk melakukan koneksi. Pilih opsi yang pertama.
Tunggu sebentar hingga proses
instalasi selesai dijalankan dan lanjutkan dengan klik tombol Finish.
Lakukan instalasi kembali ke
computer yang ingin anda hubungkan dengan komputer sebelumnya. Untuk kali ini,
install aplikasi pada komputer yang akan digunakan sebagai remote.
Saat jendela TeamViewer muncul
seperti di atas akan terlihat kolom ID dan Password. Untuk diperhatikan bahwa
ID dan Password digunakan untuk melakukan koneksi dengan komputer yang akan
terhubung dengan komputer anda. Dan password ini akan berubah-berubah setiap
kali TeamViewer Launch. Tentunya akan sangat merepotkan bila setiap anda mau
terhubung harus terus mengganti password bukan? Untuk itu kita perlu melakukan
pengaturan di Teamviewer dengan cara sebagai berikut:
Pada pojok kanan atas pilih Ekstra.
Lanjutkan dengan memilih Opsi dan setelah itu akan. muncul jendela
seperti di bawah ini
Pada gambar di atas adalah
konfigurasi yang bisa digunakan untuk aplikasi Team Viewer. Detailnya bisa
dibaca di bawah ini:
- Nama tampilan : berfungsi sebagai identifikasi komputer ketika anda sudah terhubung dengan komputer lain
- Mulai tampilan TeamViewer bersama Windows : agar teamviewer dapat startup bersama Windows tanpa perlu relaunch dan otomatis opsi tutup ke menu tray akan tercentang
- Pengaturan proxy : apabila koneksi anda menggunakan proxy
- Koneksi LAN masuk : apabila anda terkoneksi melalui kabel jaringan (LAN) anda dapat memilih apakah koneksi dapat masuk ke anda atau tidak. Ada tiga pilihan disini yaitu dinonaktifkan, diterima dan diterima secara ekslusif. Pilih diterima
Isi password yang akan dijadikan
master password apabila melakukan koneksi dengan komputer lain melalui
TeamViewer. Selanjutnya pilih opsi control jarak jauh.
Pada opsi ini anda dihadapkan
bagaimana TeamViewer melayani anda ketika sedang terhubung dengan komputer
lain. Dalam opsi ini ada beberapa pilihan :
- Kualitas : menampilkan kualitas gambar komputer lain yang telah terhubung dengan anda. Pilihannya antara lain : pilihan otomatis, optimalkan kecepatan, optimalkan kualitas dan pengaturan kesukaan.
- Hapus wallpaper jarak jauh berfungsi untuk tidak menampilkan wallpaper dikomputer lain yang terhubung dengan anda
- Tampilkan kursor berfungsi untuk menampilkan kursor komputer lain pada saat terhubung
- Perekaman sesi berfungsi untuk apabila anda ingin merekam segala aktivitas anda ketika anda terhubung di opsi ini anda harus menentukan letak hasi rekaman anda disimpan
- Control akses, bagaimana anda mengontrol komputer lain apakah dengan akses penuh atau terbatas.
Berikut
ini beberapa penerapan e-Learning yang ada di Perguruan Tinggi di
Indonesia:
Universitas
Indonesia
URL : http://scele.ui.edu/
scele.ui.edu
adalah alamat e-Learning milik Universitas Indonesia Jakarta, di sini
tersedia beberapa menu seperti :
- Site news, di sini diberikan informasi terbaru seputar kampus Universitas Indonesia baik infomasi yang diperlukan untuk pihak intern maupun untuk masyarakat umum.
- calendar
- Online Users, digunakan untuk merekam jumlah pengguna yang menggunakan situs ini.
- Link Universitas Indonesia, di sini tersedia alamat link yang berhubungan dengan situs yang dimiliki oleh Univeristas Indonesia, misalnya alamat resmi web UI, Perpustakaan UI, dsb.
- Course categories, tersedia pilihan menu per fakultas dan di masing-masing fakultas tersedia link untuk masing-masing jurusan yang ada di Universitas Indonesia.
IAIN SU
http://www.iainsu.ac.id/claroline194/index.php adalah alamat e-Learning milik, Institut Agama
Islam Negeri Sumatera Utara di sini
tersedia beberapa menu seperti :
Halaman pertama
adalah halaman depan ( home ) ketika kita baru membuka alamat ini,
terdapat sambutan yang berisi penjelasan Daftar Mata kuliah Ku | Mendaftar pada mata kuliah baru | Keluarkan dari keikutsertaan pada mata
kuliah | All platform courses.
·
Contoh
– contoh praktis e learning dalam kelas khususnya di sekolah dasar
Pembelajaran dengan Internet.
Kompetensi Dasar : Siswa dapat
mendiskripsikan system tata surya secara sederhana
Langkah 1
Murid diminta membuka sumber informasi
melalui web pada mesin pencari seperti : http://www.google.com atau
http://www.msn.com atau http://www.yahoo.com .
Langkah 2
Ketik “ Tatasurya “ pada kolom mesin pencari
lalu klik.
Langkah 3
Setelah muncul beberapa home page atau
website,maka suruh siswa memilih salah satunya.Kemudian berikan waktu kepada
siswa untuk membaca artikel .
(Biarkan siswa mengakses web atau home page
yang berbeda)
Langkah 4
Siswa ditugaskan membuat rangkuman dari web
atau home page yang telah dibaca.
Langkah 5
Siswa secara bergiliran mempresentasikan
hasil kerjanya dan menyebutkan sumbernya.
Langkah 6
Siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman
dan kesimpulan .
Catatan :
Langkah langkah ini dapat dimodifikasi sesuai
dengan kurikulum dan kebutuhan dalam pembelajaran.
No comments:
Post a Comment